Tangkapan layar akun tikto @ariefcamra, memperlihatkan dirinya dengan Ibu Lansis, Fatimah. |
Surabaya — Sebuah kisah menyayat hati menggemparkan jagat maya. Seorang ibu lansia bernama Fatimah, warga Jalan Perlis Gang 6, Surabaya, dikabarkan harus menghabiskan hari tuanya di panti jompo lantaran ditolak oleh keempat anak kandungnya.
Kisah ini mencuat di berbagai media sosial, salah satunya akun titok @ariefcamra membagikan isi surat pernyataan yang mencantumkan nama keempat anak Ibu Fatimah, yakni FS, LK, WD, dan RB. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa mereka tidak sanggup atau tidak bersedia merawat sang ibu, dan sepakat menyerahkannya ke Griya Lansia, sebuah panti jompo di Malang.
Yang membuat publik terhenyak, dalam surat itu juga tertulis bahwa apabila Ibu Fatimah meninggal dunia, pihak panti tidak perlu mengabarkan anak-anaknya. Pernyataan tersebut seakan menegaskan bahwa hubungan antara sang ibu dan anak-anaknya telah benar-benar terputus.
Postingan ini langsung viral dan menuai ribuan reaksi dari warganet. Rasa iba, marah, dan kecewa membanjiri kolom komentar. Banyak yang mempertanyakan nilai-nilai kemanusiaan dan tanggung jawab anak terhadap orang tua, terlebih seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan mereka.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari pihak keluarga Ibu Fatimah. Sementara itu, pihak Griya Lansia di Malang juga belum memberikan pernyataan resmi terkait kondisi dan keberadaan Ibu Fatimah saat ini.
Kisah ini menjadi tamparan keras bagi nurani, sekaligus pengingat bahwa orang tua bukanlah beban, melainkan sosok yang seharusnya dihormati dan dirawat dengan penuh cinta, terutama di masa senjanya. (Sugeng)