![]() |
Jualan Bu Atik di pinggir jalan raya (darsono/potretwarta) |
Pasuruan - Semenjak suaminya di PHK ( Putus Hubungan Kerja ) sekitar 1 tahun yang lalu, Atik (48) Warga Asal Desa Cobanblimbing Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan, harus ikhlas rela berjualan nasi pecel dan Nasi Jagung di tepi jalan raya antara perbatasan Desa Bakalan dan Sudan, Jum'at (9/4/2021).
Ibu dari 2 anak ini menuturkan, kurang lebih dari satu tahun berjualan nasi Pecel dan Jagung, hal ini di lakukan setelah suaminya di PHK, di samping untuk keperluan rumah tangganya, dia juga harus membiayai anaknya yang lagi menempuh sekolah di perguruan Tinggi (Kuliah) dan yang satunya masih mondok sambil sekolah.
" Saya jualan nasi setelah suami saya di PHK jadi saya tetap harus memenuhi kebutuhan keluarga," Ucapnya.
Untuk penghasilan jualan nasi di pinggir jalan ini hasilnya memang tidak besar, saja jualan mulai jam 6 (pagi), alhamdulillah mendapat Rp. 200.000/ hari, karna dia hanya membawa nasi sekitar 3,5 kg, sedangkan untuk harga menu makanan nasi pecel dan nasi jagung seharga 6.000, ironisnya anak laki-lakinya yang masih duduk di bangku perguruan tinggi itu rela menemani Bu Atik jualan di pingir jalan.
Asmono (53) warga asal purwodadi, yang sempat penasaran melihat dengan jualan ibu Atik di pinggir jala, akhirnya mencoba membelinya dan makan di temapt, ternyata, menurutnya nasi pecel bu Atik sangat enak dengan ciri khas iwan peyek dan mendol tempe, di samping harganya juga bersahabat pas untuk mengisi perut kosong.
" Nasinya enak mas, ciri khas peyek dan mendol dengan harga ekonomis lagi," Tuturnya. (Dar)