Pasuruan - Pedagang minuman keras (Miras) kian santer disoroti oleh sejumlah aktivis, karena bergentayangan di acara karnaval peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, Setelah ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jatim Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara Indonesia Zainul mengecam, kini aktivis ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LSM Persatuan Pemuda Peduli Masyarakat Bawah (P3MB) Masroni angkat bicara menyoroti nya. Kamis (11/9/2025).
Masroni mengungkapkan, cara penjual miras di acara karnaval modusnya saat ini beda, tidak menggunakan lagi botol merek minumannya. Tapi, mengunakan botol plastik merek minuman yang biasa di konsumsi masyarakat, sehingga modus peredarannya perlu di antisipasi dan waspadai.
Saat ini, para penjual miras modus menjualnya kadang menggunakan botol Teh Pucuk, bungkus mika kemasan Es. Selain itu, mirasnya juga diedarkan lewat para pedagang UMKM.
"Modus penjual miras di acara karnaval gunakan modus baru," ungkapnya.
Masroni juga menambahkan,
juga perlu kita ketahui bersama, saat ini Polres Pasuruan gencar giat Kamtibmas serta Operasi Tumpas bersama Salpol PP berharap di acara karnaval juga jadi atensi dan perhatian
Dan modus baru yang dilakukan oleh penjual miras perlu diantisipasi serta waspadai, baik oleh panitia juga pihak terkait dalam hal ini kepolisian. Karena dampak dari miras yang di teguk penonton bila sudah mabuk dapat memicu terjadinya kericuhan berbuat ulah pada peserta karnaval khususnya kepada kaum hawa," sampainya Masroni.
Menurut Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, SH. saat ini Kepolisian Resort Polres Pasuruan gencar-gencarnya sosialisasi Kamtibmas demi "Jogo Pasuruan Tetap Kondusif" bila ada gerak-gerik mencurigakan akan melakukan anarkis cepat koordinasi ke Polisi.
"Saya sampaikan kepada panitia pelaksana kegiatan karnaval, untuk selalu bersinergi dengan Forkopimka setempat, jangan ambil tindakan main hakim sendiri. Bila ada gerak-gerik yang mencurigakan cepat lapor," jelas Joko Suseno Humas Polres Pasuruan. (Son/Red).