Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan utama destop

Iklan Utama HP

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kebutuhan Obat dan Alkes Penanganan PMK di Lumajang Dijatah 1 Milyar dari BTT

Kamis, 30 Juni 2022 | 19:06 WIB Last Updated 2022-06-30T12:07:26Z
Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat meninjau langsung vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan hewan Kabupaten Lumajang.

Lumajang – Pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Lumajang sudah dimulai sejak Senin lalu (27-06-2022). Meski demikian, penanganan terhadap ternak yang terpapar PMK terus dilakukan. Salah satunya dengan penggunaan biaya tidak terduga (BTT). Tak tanggung-tanggung, dialokasikan tembus 1 miliar.


Nantinya, BTT tersebut digunakan untuk pembiayaan obat dan alat kesehatan selama pelayanan kesehatan ternak di Lumajang.


“BTT sudah dikeluarkan sebesar satu miliar rupiah untuk obat dan alkes. Alkes ini termasuk alat suntiknya dan lainnya. Tentu ini harus kami beli. Vitamin juga kami berikan untuk para peternak sembari kami terus mendata populasi ternak yang terpapar”, ungkap Bupati Lumajang Thoriqul Haq.


Thoriq Haq menjelaskan, bahwa kebutuhan obat-obatan sangat besar. Namun, dengan BTT itu pihaknya berharap bisa mengcover kebutuhan penanganan PMK di Lumajang. Sebab, pemberian obat dan vitamin dilakukan bersamaan dengan perawatan oleh peternak secara mandiri.


Thoriqul Haq menambahkan, bahwa peternak bisa melakukan penanganan sementara secara mandiri. Kandang yang steril, pemberian empon-empon, memisahkan ternak sakit dan masa penyembuhan menjadi upaya yang bisa dilakukan oleh peternak.


“Obat lain ada di kami. Disisi lain, ada juga peternak yang memberikan obat dari luar. Ini bagian dari ikhtiar kita bersama agar ternak sembuh dari PMK”, tambahnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang Hairil Diani menghimbau kepada masyarakat, khususnya peternak, agar melaporkan kondisi kesehatan ternak ke petugas kesehatan hewan terdekat. Sehingga penanganan maksimal bisa dilakukan dan ternak kembali sehat.


Mengenai vaksinasi, pihaknya menjelaskan seluruh tenaga keswan sudah terjun ke lokasi peternakan sapi perah. Tujuh ribu dosis vaksin dialokasikan untuk tujuh ribu ekor ternak sapi perah dan tiga ribu dosis untuk disuntikkan pada sapi potong. (Her)

×
Berita Terbaru Update
/* script Youtube Responsive */